Ekspektasi Inflasi AS Melonjak ke Tertinggi Dalam Dua Minggu
Ekspektasi inflasi AS, tingkat inflasi breakeven 10-tahun per data St. Louis Federal Reserve (FRED), naik untuk hari keempat berturut-turut pada akhir sesi Amerika Utara hari Selasa.
Bisa dikatakan, pengukur inflasi naik dari 2,63% menjadi 2,64% di tengah pidato pejabat The Fed yang hawkish dan sebagian besar data AS yang optimis.
Pada hari Selasa, pidato pejabat The Fed yang hawkish dan data AS yang optimis mendukung dolar AS untuk pulih dari terendah multi-hari. Anggota Dewan Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan bahwa dia mendukung kenaikan suku bunga sebesar 50 bps lagi pada beberapa pertemuan The Fed berikutnya dan bahwa suku bunga kebijakan harus di atas netral pada akhir tahun untuk mengurangi permintaan, Reuters melaporkan. Di sisi lain, Indeks Manajer Pembelian Chicago AS dan Keyakinan Konsumen CB keduanya naik di atas prakiraan untuk Mei sedangkan Indeks Bisnis Manufaktur Fed Dallas turun ke level-level terendah dalam dua tahun.
Perlu dicatat bahwa kenaikan dalam ekspektasi inflasi kontras dengan lebih lemahnya angka pengukur inflasi yang disukai The Fed, yaitu Indeks Harga PCE Inti AS untuk bulan Mei. Namun, komentar terbaru dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyoroti ketakutan inflasi dan petunjuk pengetatan lebih lanjut dalam kebijakan The Fed.
Ekspektasi inflas yang lebih kuat ditambah dengan kekhawatiran terhadap peningkatan tekanan harga dapat membantu dolar AS untuk memperpanjang pemulihan dari terendah bulanan, yang tercatat pada hari Selasa.
Baca: Indeks Dolar AS Targetkan Keseimbangan di Atas 101,80, Fokusnya Bergeser ke Taruhan Fed Hawkish, Amati IMP AS