WTI Naik Kembali Ke Level $30, Dalam Kisaran Antara $27 dan $36

• WTI mempertahankan kenaikan kembali ke level $30, tetapi tekanan meningkat.
• Analis di TDS tidak mengharapkan pergerakan material karena dana sudah diposisikan sangat rendah.

Harga satu barel minyak berkurang dalam permintaan menyusul dampak COVID-19 dan harga berada pada kisaran terendah sejak Januari 2016. Terendah empat tahun pada Senin terjadi ketika pasar saham AS jatuh di tengah kekhawatiran bahwa yang terburuk belum datang saat dunia memasuki isolasi, yang disebut sebagai jarak sosial. Pemotongan suku bunga darurat Federal Reserve tidak berdampak apa pun untuk membendung kepanikan dan perbatasan global ditutup. 

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman April di New York Mercantile Exchange turun $3,03, atau 9,6%, menetap di $28,70 per barel setelah diperdagangkan serendah $28,03 yang merupakan terendah untuk kontrak bulan depan sejak Februari 2016. Harga yang turun mengkhawatirkan dan hal itu terjadi pada saat kita berada dalam perang harga antara Saudi dan Rusia. 

"Kombinasi dari guncangan permintaan dan penawaran menunjukkan surplus besar, persediaan membengkak dan harga yang semakin tertekan akan segera terjadi. Sementara janji Trump untuk "mengisi" cadangan minyak bumi strategis (sekitar +80 juta barel) menawarkan beberapa dukungan kepada produsen AS, perkiraan permintaan tambahan senilai 400-500 ribu barel per hari selama kurun waktu 6 bulan untuk mengisi cadangan, jumlah yang sangat sedikit dibandingkan relatif terhadap perkiraan berkurangnya permintaan karena virus. Dalam hal CTA, kami tidak mengharapkan materi apa pun bergerak karena dana sudah diposisikan sangat rendah dalam kompleks (komoditas) dan peningkatan volatilitas akan terus membatasi ukuran posisi," analis di TD Securities menjelaskan.

Level WTI