Back

IHSG Merah Selama Dua Hari Berturut-turut Jelang Akhir Pekan Panjang, Masih di Atas 7.180

  • IHSG kesulitan mempertahankan kenaikan di atas tertinggi Mei 2025.
  • Investor menantikan berita yang keluar dari KTT ASEAN.
  • Harga Emas berisiko mengalami sedikit penurunan besok jika mengikuti pergerakan XAU/USD.

IHSG turun 0,08% di 7.182,95 pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka di 7.204,17 dan sempat mencatatkan tertinggi hari di 7.212,56 dalam satu jam pertama perdagangan untuk kemudian turun sepanjang hari ke terendah hari 7.162,96 pada sesi kedua perdagangan hari ini. Indeks merah untuk dua hari berturut-turut, belum mampu melanjutkan kenaikan setelah mencatatkan tertinggi baru Mei 2025 di 7.240,08 pada hari kemarin.

Indeks-indeks saham Indonesia sebagian besar juga merah. Indeks INFOBANK15 turun 0,81% yang merah untuk empat hari perdagangan berturut-turut, menjadi indeks Indonesia yang mengalami penurunan terbesar. Penandatanganan MoU antara bank sentral Tiongkok dan bank sentral Indonesia untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral tampaknya belum memberikan cukup sentimen positif untuk mendorong saham-saham perbankan di Indonesia.

Tidak ada rilis data ekonomi Indonesia sampai sisa pekan ini. Selain itu, hari perdagangan pekan ini hanya berlangsung selama tiga hari. Pada hari Kamis dan Jumat pasar Indonesia tutup masing-masing karena Kenaikan Yesus Kristus dan cuti bersama.

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, Menghadiri KTT ASEAN

Namun demikian, para investor memerhatikan dengan seksama berita yang keluar dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Kuala Lumpur Malaysia. Dalam KTT tersebut, Prabowo Subianto mengusulkan Papua Nugini untuk masuk menjadi anggota ASEAN. Dia juga menekankan pentingnya solidaritas kawasan dan meningkatkan pengaruh ASEAN dalam skala internasional.

Rupiah diperdagangkan di 16.269 terhadap Dolar AS. Mata uang Indonesia tampak menghentikan sejenak penguatan tujuh hari perdagangan berturut-turutnya sebelumnya yang mencapai 16.214 pada hari kemarin. Di tengah absennya rilis data ekonomi dari Indonesia, Rupiah dipengaruhi oleh Dolar AS diprakirakan menunjukkan pergerakan signifikan karena pasar AS kembali buka pasca libur akhir pekan panjang kemarin.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,819%, tidak menunjukkan pergerakan yang berarti setelah turun ke 6,794% kemarin, yang merupakan level terendah sejak 26 Februari 2025. Dalam jangka panjang, tren imbal hasil adalah turun, mengindikasikan bahwa obligasi bertenor 10 tahun tetap diminati meskipun agak datar baru-baru ini.

Emas Antam Merayap Lebih Tinggi

Emas 1 gram Antam dijual dengan harga Rp1.923.000 yang naik Rp4.000 dari Rp1.919.000 pada hari kemarin. Emas mempertahankan diri di atas Rp1.900.000 untuk beberapa hari terakhir. Dalam periode yang sama, Emas Antam mengikuti pergerakan Emas (XAU/USD). Jika itu masih berlangsung, maka pembeli perlu sedikit waspada mengingat XAU/USD sejauh ini turun 1,23% pada basis harian di area $3.302 per ons troy. Selain itu, XAU/USD juga akan menghadapi volatilitas yang lebih besar karena pasar Amerika Serikat kembal aktif hari ini. Selama tidak ada penurunan yang sangat signifikan dalam XAU/USD, Emas Antam diprakirakan masih bertahan di atas 1.900.000.

IHSG Kesulitan Melanjutkan Kenaikan di Atas SMA 200-Hari

IHSG bergerak sideways di area 7.200 sejak menembus Simple Moving Average (SMA) 200-hari pada pekan lalu. Indeks tampaknya berhenti sejenak setelah menunjukkan pemulihan yang mengesankan dari 5.882,60 terendah 2025 yang diraih pada 8 April. Meskipun secara teknis indeks dalam tren bullish karena menembus di atas SMA 200-hari, posisinya masih rapuh karena indeks belum bisa menindaklanjuti penembusan tersebut.

Jika ternyata ini hanya sebuah penembusan palsu, IHSG bisa kembali turun dan menghadapi 6.811,77 (terendah 9 Mei 2025) dan area 6.707 (tertinggi 13 Maret, lower high). Penembusan level tersebut berisiko mengekspos indeks ke terendah 2025 yang disebutkan di atas dan sekaligus membatalkan pemulihan.

Namun jika IHSG terus naik, indeks bisa memperkuat tren bullish ke target terdekat di 7.324,62 (tertinggi 2025 yang dicapai pada 23 Januari) dan 7.530,55 (tertinggi 11 Desember 2024).

Grafik Harian IHSG

IHSG

EUR/USD mungkin naik sedikit dalam kisaran 1,1360/1,1420 – UOB Group

Momentum ke atas sedang melambat, namun Euro (EUR) bisa merayap lebih tinggi dalam kisaran 1,1360/1,1420 terhadap Dolar AS (USD). Dalam jangka panjang, penembusan yang tegas di atas 1,1435 dapat mendorong EUR ke 1,1475, dengan potensi untuk kenaikan lebih lanjut, catat analis Valas UOB Group, Quek Ser Leang dan Peter Chia.
Baca selengkapnya Previous

EUR/USD: Upaya Lain untuk Meningkatkan Daya Tarik – OCBC

"Semalam di sebuah acara di Berlin, Lagarde dari ECB melakukan upaya lain untuk meningkatkan profil Euro. Dia mengatakan bahwa 'Perubahan yang sedang berlangsung menciptakan peluang untuk 'momen Euro global'... Ini adalah kesempatan utama bagi Eropa untuk mengambil kendali lebih besar atas nasibnya sendiri.
Baca selengkapnya Next