Back

GBP/JPY Tetap di Bawah 193,50 karena Sentimen Hawkish di Sekitar Prospek Kebijakan BoJ

  • GBP/JPY turun tipis saat para pedagang memprakirakan BoJ akan melakukan lebih banyak kenaikan suku bunga di masa depan.
  • BoJ menegaskan kembali komitmennya pada menaikkan suku bunga lebih lanjut jika prospek yang disajikan pada pertemuan Januari terwujud seperti yang diprakirakan.
  • Pound Sterling menghadapi tantangan karena potensi risiko stagflasi dalam ekonomi Inggris.

GBP/JPY memangkas kenaikan terbaru dari sesi sebelumnya, diperdagangkan di sekitar 193,30 selama jam-jam Eropa pada hari Rabu. Yen Jepang (JPY) menguat terhadap mata uang-mata uang lainnya di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan terus menaikkan suku bunga. Risalah pertemuan Bank of Japan bulan Desember yang dirilis pada Rabu ini menunjukkan bahwa para anggota menekankan perlunya penyesuaian kebijakan moneter yang hati-hati.

Sementara itu, para investor lebih yakin bahwa BoJ akan melanjutkan langkahnya menuju normalisasi dan melakukan kenaikan suku bunga tambahan pada tahun 2025. Minggu lalu, BoJ menegaskan kembali komitmennya pada menaikkan suku bunga lebih lanjut dan penyesuaian sikap kebijakan moneternya jika prospek yang disajikan pada pertemuan Januari terwujud seperti yang diprakirakan.

Risiko penurunan lebih lanjut pada pasangan mata uang GBP/JPY tampaknya mungkin terjadi karena Pound Sterling (GBP) dapat menghadapi tantangan karena meningkatnya kemungkinan risiko stagflasi dalam ekonomi Inggris, yang didorong oleh melemahnya permintaan tenaga kerja dan inflasi yang persisten.

Para pedagang saat ini memprakirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dalam keputusan kebijakan moneter pertama Bank of England (BoE) pada tahun 2025 pada 6 Februari, yang akan menurunkan suku bunga pinjaman menjadi 4,5% di tengah prospek ekonomi yang lesu.

Pada hari Selasa, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memberikan pernyataan optimis pada ekonomi dalam wawancara dengan Bloomberg. Starmer menekankan bahwa prioritas utama pemerintah Partai Buruh adalah "pertumbuhan" dan mencatat bahwa ekonomi mulai "berbalik arah." Dia juga menyoroti hubungan perdagangan yang kuat antara Amerika Serikat (AS) dan Inggris, menyatakan bahwa "kami sudah memiliki banyak perdagangan dengan Amerika Serikat, dan dasarnya ada untuk hubungan perdagangan yang lebih baik. Kami perlu membangunnya."

pertanyaan umum seputar Bank-Bank Sentral

Bank Sentral memiliki mandat utama yaitu memastikan adanya stabilitas harga di suatu negara atau kawasan. Perekonomian terus-menerus menghadapi inflasi atau deflasi ketika harga barang dan jasa tertentu berfluktuasi. Kenaikan harga yang terus-menerus untuk barang yang sama berarti inflasi, penurunan harga yang terus-menerus untuk barang yang sama berarti deflasi. Tugas bank sentral adalah menjaga permintaan tetap sesuai dengan mengubah suku bunga kebijakannya. Bagi bank sentral terbesar seperti Federal Reserve AS (The Fed), Bank Sentral Eropa (ECB) atau Bank of England (BoE), mandatnya adalah menjaga inflasi mendekati 2%.

Bank sentral memiliki satu alat penting yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan inflasi, yaitu dengan mengubah suku bunga acuannya, yang umumnya dikenal sebagai suku bunga. Pada saat-saat yang telah dikomunikasikan sebelumnya, bank sentral akan mengeluarkan pernyataan dengan suku bunga acuannya dan memberikan alasan tambahan terkait mengapa bank ini mempertahankan atau mengubahnya (memotong atau menaikkan). Bank-bank lokal akan menyesuaikan suku bunga tabungan dan pinjaman mereka, yang pada gilirannya akan mempersulit atau mempermudah orang untuk mendapatkan penghasilan dari tabungan mereka atau bagi perusahaan-perusahaan untuk mengambil pinjaman dan melakukan investasi dalam bisnis mereka. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga secara substansial, hal ini disebut pengetatan moneter. Ketika memotong suku bunga acuannya, maka disebut pelonggaran moneter.

Bank sentral sering kali independen secara politik. Anggota dewan kebijakan bank sentral melewati serangkaian panel dan sidang sebelum diangkat ke kursi dewan kebijakan. Setiap anggota di dewan tersebut sering kali memiliki keyakinan tertentu tentang bagaimana bank sentral harus mengendalikan inflasi dan kebijakan moneter berikutnya. Anggota yang menginginkan kebijakan moneter yang sangat longgar, dengan suku bunga rendah dan pinjaman murah, untuk meningkatkan ekonomi secara substansial semantara merasa puas melihat inflasi sedikit di atas 2%, disebut 'dove'. Anggota yang lebih suka melihat suku bunga yang lebih tinggi untuk menghargai tabungan dan ingin menjaga inflasi tetap rendah setiap saat disebut 'hawk' dan tidak akan beristirahat sampai inflasi mencapai atau sedikit di bawah 2%.

Biasanya, ada ketua atau presiden yang memimpin setiap rapat, perlu menciptakan konsensus antara pihak yang mendukung atau menentang kebijakan moneter dan memiliki keputusan akhir ketika keputusan harus diambil berdasarkan suara yang terbagi untuk menghindari hasil seri 50-50 mengenai apakah kebijakan saat ini harus disesuaikan. Ketua akan menyampaikan pidato yang sering kali dapat diikuti secara langsung, di mana sikap dan prospek moneter saat ini dikomunikasikan. Bank sentral akan mencoba untuk mendorong kebijakan moneternya tanpa memicu perubahan tajam pada suku bunga, ekuitas, atau mata uangnya. Semua anggota bank sentral akan mengarahkan sikap mereka ke pasar sebelum acara rapat kebijakan. Beberapa hari sebelum rapat kebijakan berlangsung hingga kebijakan baru dikomunikasikan, anggota dilarang berbicara di depan umum. Hal ini disebut periode blackout.

 

Pound Sterling Naik Tipis Terhadap Dolar AS Menjelang Keputusan Kebijakan The Fed

Pound Sterling (GBP) naik tipis ke dekat 1,2450 terhadap Dolar AS (USD) di sesi Eropa Rabu ini. Pasangan mata uang GBP/USD menguat saat Dolar AS mundur karena investor melikuidasi beberapa perdagangan risk-off yang dibangun atas kekhawatiran bahwa model Kecerdasan Buatan (AI) terjangkau DeepSeek dari Tiongkok akan menantang dominasi chatbot teratas, seperti OpenAI dan Meta, yang akan mengurangi kesenjangan teknologi Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS).
Baca selengkapnya Previous

Keputusan Tingkat Suku Bunga Riksbank Swedia Sesuai Perkiraan 2.25%

Keputusan Tingkat Suku Bunga Riksbank Swedia Sesuai Perkiraan 2.25%
Baca selengkapnya Next