Back

USD/IDR Masih Bergerak di Dekat 16.200-an

  • USD/IDR saat ini terus bergerak di kisaran 16.179 hingga 16.233.
  • Dolar AS menguat terhadap Rupiah Indonesia karena adanya isyarat dari The Fed bahwa lajut pemangkasan di tahun 2025 akan lebih lambat.
  • IMP Jasa dan Pesanan Pabrik di AS akan dicermati sebelum data penting NFP pekan ini.

Pasangan mata uang USD/IDR bergerak di kisaran 16.179 hingga 16.233 pada sesi perdagangan di sesi Asia, mengikuti penguatan Dolar AS pada pekan sebelumnya, saat ini Indeks Dolar AS tengah bergerak di atas 108.50an.

Greenback mendapatkan dukungan setelah pada bulan Desember Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan  bahwa mereka akan memperlambat laju penurunan suku bunga pada tahun 2025.

Presiden Federal Reserve Bank of San Francisco Mary Daly menyebutkan kepada Bloomberg, inflasi saat ini meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam menurunkan tekanan harga selama dua tahun terakhir, inflasi masih tidak nyaman di atas target 2%, harus secara tegas menurunkannya dengan cara yang bijaksana sehingga dapat mendukung tujuan lapangan kerja penuh.

Malam ini, para pedagang akan mencermati data ekonomi AS, termasuk rilis data akhir IMP Jasa dan Pesanan Pabrik untuk mendapatkan dorongan dan peluang perdagangan jangka pendek hari ini. Selain itu data  IMP Jasa ISM, Lowongan Pekerjaan JOLTS, laporan ADP dan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) juga akan dipantau pekan ini.

Menurut analis Doo Financial Futures, Lukman Leong yang disebutkan dalam beberapa media lokal, kurs Rupiah Indonesia diprakirakan akan melemah dalam kisaran terbatas terhadap Dolar AS pada hari ini, di sekitar 16.150-Rp 16.250. Pelemahan mata uang ini juga didorong oleh pelemahan Yuan di level 7,3194.

Bank Indonesia (BI) akan melakukan beberapa kebijakan guna menjaga stabilitas Rupiah, dengan melakukan pengembangan instrumen derivatif dan lindung nilai. Menurut beberapa analis, untuk menjaga kestabilan Rupiah, BI tidak akan menurunkan suku bunga hingga kurs Rupiah di kisaran 15.500-an.
 

USD/INR Datar di Tengah Penguatan Dolar AS dan Ancaman Tarif Trump

Rupee India (INR) bertahan stabil di hari Senin setelah berakhir pada rekor penutupan terendah di sesi sebelumnya. Mata uang lokal ini tetap rentan di tengah melemahnya Yuan Tiongkok, ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih sedikit oleh Federal Reserve (The Fed) AS dan ancaman tarif dari pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump.
Baca selengkapnya Previous

IMP Gabungan HSBC India Desember Merosot Ke 59.2 Dari Sebelumnya 60.7

IMP Gabungan HSBC India Desember Merosot Ke 59.2 Dari Sebelumnya 60.7
Baca selengkapnya Next