Apa itu pola grafik Diamond dan bagaimana cara menggunakannya dalam trading

26 Feb, 2025 Bacaan 18 menit

Apa itu pola Diamond?

Bagaimana cara kerja pola grafik Diamond?

Karakteristik utama

Jenis-jenis pola grafik Diamond

Diamond Bottom (Bullish)

Diamond Top (Bearish)

Lanjutan Diamond

Bagaimana mengidentifikasi pola Diamond

Bagaimana cara trading menggunakan pola Diamond

Potensi manfaat dan risiko

Kesimpulan

Apa yang membedakan pola Diamond? Ini adalah permata yang jarang terlihat dalam grafik, dan sering diabaikan oleh trader. Namun, keunikan ini dapat menjadikannya alat yang berharga dalam trading. Artikel ini akan memberikan wawasan eksklusif terhadap alat trading yang kurang umum tetapi berpotensi kuat ini. Anda akan tahu cara mengidentifikasinya, dan apa keuntungan serta kerugian menggunakannya dalam trading.

Apa itu pola Diamond?

Pola grafik Diamond adalah alat analisis teknis yang banyak digunakan oleh trader di berbagai pasar keuangan. Ini juga digunakan sebagai strategi breakout dalam trading. Pola Diamond biasanya memberikan wawasan tentang potensi breakout dan pembalikan tren. Pola dapat bersifat bullish atau bearish. Contoh di bawah ini menunjukkan kedua struktur pola Diamond.

Pola Diamond Bullish terbentuk ketika pasar bersifat bearish, sehingga memberi sinyal potensi pembalikan.

Pola Diamond Bearish terbentuk ketika pasar bersifat bullish, memberi sinyal potensi pembalikan.

Pola Diamond, terutama pada kerangka waktu yang lebih panjang, dikenal karena realibilitasnya. Pada kerangka waktu yang lebih pendek, pola Diamong lebih mungkin menghasilkan sinyal palsu, tetapi dengan pemahaman yang tepat, Anda masih dapat menggunakannya secara efektif.

Bagaimana cara kerja pola grafik Diamond?

Pola Diamond terjadi setelah pasar bersifat bullish atau bearish. Pasar berkonsolidasi di puncak, menunjukkan tekanan beli dan jual yang seimbang. Pola ini menandakan hilangnya momentum pada tren, sehingga ada potensi pembalikan. Pasar membentuk bentuk Diamond yang khas.

Pola tersebut selesai hanya ketika harga melebihi garis tren atas atau bawah. Misalkan breakout terjadi di atas garis tren atas. Dalam hal ini, itu menunjukkan bahwa bulls telah mendapatkan kembali kendali, menunjukkan bahwa trader harus mempertimbangkan untuk memasuki posisi long yang baru. Sebaliknya, penurunan di bawah garis tren bawah menandakan bahwa bears telah mengalahkan permintaan, dan kemungkinan mengarah ke tren bearish.

Pola Diamond lebih terlihat pada grafik trading real-time daripada pada diagram. Tetapi jika polanya mengikuti logika tertinggi dan terendah dan berbentuk Diamond, pola tersebut adalah Diamond.

Karakteristik utama

Tabel di bawah ini merangkum fitur-fitur penting yang mendefinisikan pola ini.

Karakteristik Makna
Konsolidasi harga Pola Diamond terbentuk ketika harga stabil setelah tren. Ini menciptakan bentuk Diamond simetris dengan garis tren atas dan bawah, menunjukkan volatilitas yang menurun seiring melambatnya momentum.
Kerangka waktu Pola Diamond terbentuk di semua kerangka waktu. Namun, pola kerangka waktu yang lebih tinggi memungkinkan garis tren terbentuk dengan benar. Jika kerangka waktu terlalu pendek atau panjang, hal ini dapat melemahkan sinyal.
Volume Ketika harga terkonsolidasi, volume trading harus menurun, menunjukkan bahwa tekanan beli dan jual melemah. Peningkatan signifikan dalam volume selama breakout mengonfirmasi tren baru.
Lonjakan dan breakout Breakout yang valid terjadi ketika harga ditutup di luar garis tren atas atau bawah, menunjukkan bahwa satu pihak telah mengambil alih, dan menunjukkan pembalikan dari tren sebelumnya.

Jenis-jenis pola grafik Diamond

Ada dua jenis pola Diamond. Pola grafik Diamond mudah diidentifikasi secara visual, tetapi penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan setiap pola.

Diamond Bottom (Bullish)

Pola Diamond Bottom adalah sinyal bullish. Ini menunjukkan pembalikan dari momentum turun (bearish) ke momentum naik (bullish). Mari kita lihat kasus berikut.

Pasar telah mengikuti tren turun selama beberapa minggu. Selama dua bulan, harga mulai stabil, membentuk bentuk Diamond yang khas di grafik. Pola tersebut berkembang ketika harga membuat high rendah dan low tinggi.

Garis tren atas menghubungkan high rendah ini, dan garis tren bawah menghubungkan low tinggi, menggambarkan peningkatan volatilitas. Selama fase konsolidasi, volume trading menurun, menunjukkan melemahnya tekanan jual. Volume meningkat ketika harga mendekati titik breakout, memberi sinyal potensi minat bullish.

Breakout terjadi ketika harga ditutup di atas garis tren atas (pada 1,1800) dengan lonjakan volume yang mencolok. Breakout ini menunjukkan bahwa pembeli telah mengambil kendali, menyarankan pembalikan tren turun ke fase bullish.

Anda memasuki posisi long pada 1,1825, menetapkan target di level resistance signifikan 1,2000, dan menempatkan stop loss di 1,1750. Seiring momentum meningkat, harga naik ke target 1,2000, memungkinkan Anda mengunci profit.

Misalnya, breakout ke sisi atas menunjukkan potensi tren bullish dalam Diamond bullish. Para trader sebaiknya mencari entri long.

Diamond Top (Bearish)

Diamond Top adalah pola pembalikan bearish yang muncul setelah uptrend. Ini memberi sinyal potensi penurunan harga saat pasar bertransisi dari bullish ke bearish.

Formasi ini terdiri dari dua segitiga simetris yang bertemu, dan low tinggi serta low rendah menjadi ciri khasnya. Awalnya, harga membuat high tinggi dan low rendah, mencerminkan perjuangan antara pembeli dan penjual. Saat pola berkembang, volatilitas menurun, menunjukkan keraguan di kalangan trader. Penurunan di bawah garis tren bawah mengonfirmasi pembalikan, mendorong trader untuk mempertimbangkan posisi short.

Untuk menggambarkan pola Diamond Top, mari kita ambil pasangan mata uang EURUSD. Pasangan ini telah mengikuti uptrend selama beberapa minggu, mencapai high sekitar 1,1500. Harga membuat high tinggi dan low rendah, menciptakan sisi kiri dari Diamond. Harga naik ke 1,1500, kemudian mundur ke 1,1400, diikuti oleh high lain pada 1,1550 dan low lain pada 1,1450.

Saat pola berkembang, volatilitas menurun, dan mempersempit rentang harga. Di sisi kanan Diamond, harga membentuk high lebih rendah pada 1,1520 dan low lebih tinggi pada 1,1460. Pola tersebut selesai ketika harga menembus garis tren bawah di sekitar 1,1450. Breakout ini memberi sinyal potensi pembalikan bearish.

Setelah mengonfirmasi breakout di bawah 1,1450, trader memasuki posisi short. Untuk mengelola risiko, trader memasang order stop-loss di atas swing high terakhir—sekitar 1,1550. Target profit dapat dihitung dengan mengukur tinggi formasi Diamond (jarak antara titik tertinggi dan terendah) dan memproyeksikannya ke bawah dari titik breakout.

Jika dieksekusi dengan benar, strategi ini dapat menghasilkan profit signifikan saat harga menurun mengikuti breakout, dan berpotensi mencapai target berdasarkan tinggi awal dari pola Diamond.

1. Uptrend
2. Breakout dari pola Diamond
3. Target

Lanjutan Diamond

Pola Lanjutan Diamond terjadi ketika aksi harga membentuk pola Diamond tetapi melanjutkan ke arah yang sama setelah pembentukannya. Ini bertindak sebagai jeda sebelum harga melanjutkan tren aslinya.

Mari kita modelkan contoh pola Diamond Forex berikut. Pasangan GBPJPY berada dalam uptrend yang kuat selama beberapa minggu. Setelah mencapai high 150,50, harga mulai terkonsolidasi dan membentuk pola Lanjutan Diamond selama tiga minggu.

Aksi harga menunjukkan serangkaian low tinggi dan low rendah, menciptakan bentuk Diamond simetris. Garis tren atas menghubungkan high tinggi, sementara garis tren bawah menghubungkan low rendah, menunjukkan jeda sementara dalam uptrend.

Selama konsolidasi ini, volume trading secara bertahap menurun, mencerminkan pelambatan momentum. Namun, saat pola mendekati penyelesaian, volume dapat meningkat sedikit, menunjukkan trader sedang memposisikan diri untuk gerakan berikutnya.

Breakout yang valid terjadi ketika harga menutup di atas garis tren atas pada 150,30 dengan volume yang cukup besar. Ini berarti bahwa momentum bullish sedang kembali. Anda memasuki posisi long pada 150,35, menetapkan target di high sebelumnya 150,50 dan menempatkan stop loss pada 149,50 untuk mengelola risiko. Saat momentum bullish berlanjut, harga cepat naik ke target 150,50, yang memungkinkan Anda untuk mengamankan profit.

1. Tren buliish sedang berlangsung
2. Pola Diamond di tengah-tengah tren bullish
3. Target

Bagaimana mengidentifikasi pola Diamond

Untuk trading pola Diamond, ikuti rencana di bawah ini:

  1. Cari konteks tren. Tentukan apakah pasar sedang naik atau turun. Konteks ini akan membantu Anda menentukan apakah Anda menginginkan Diamond Top atau Bottom.
  2. Gambar garis tren. Hubungkan swing high dan low dengan garis tren untuk memvisualisasikan bentuk Diamond yang bertemu. Pola tersebut harus memiliki empat poin utama: puncak, dua high/low tengah, dan ujung bawah. Pastikan kedua garis tren memiliki kemiringan dan panjang yang serupa untuk simetri. Hindari Diamond yang tidak teratur tanpa garis tren yang jelas.
  3. Awasi volume. Perhatikan penurunan volume saat pola terbentuk, diikuti oleh peningkatan volume pada titik breakout untuk memvalidasi pola tersebut.
  4. Konfirmasi breakout. Tunggu breakout yang jelas di atas atau di bawah garis tren untuk mengonfirmasi arah tren baru. Breakout ini harus disertai dengan peningkatan volume untuk memperkuat validitasnya.
  5. Gunakan indikator tambahan. Pertimbangkan untuk menggunakan indikator teknikal lain, seperti RSI atau moving average, bersama dengan pola Diamond untuk meningkatkan konfirmasi dan keputusan trading.

Bagaimana cara trading dengan menggunakan pola Diamond

Untuk trading secara efektif dengan menggunakan pola Diamond, trader harus mengikuti pendekatan terstruktur yang mencakup identifikasi, konfirmasi, entri, dan pengelolaan risiko. Berikut panduan lengkap tentang cara trading pola grafik ini.

  1. Saat pola Diamond terbentuk, perhatikan volume yang meningkat. Ini menunjukkan kemungkinan breakout. Gunakan indikator seperti moving average atau RSI untuk melihat apakah tren melemah. Cari pola candlestick yang menunjukkan keraguan, seperti Doji. Periksa faktor teknis lain, seperti level Fibonacci, untuk konfirmasi tambahan. Seperti disebutkan sebelumnya, hanya Diamond dangkal yang memiliki dukungan dan resistensi yang jelas.
  2. Ketika pola Diamond breakout, ukur dari ujung bawah ke tengah untuk memperkirakan target harga. Berdasarkan resistensi di masa lalu dan ekstensi Fibonacci, identifikasi target kenaikan potensial. Tetapkan stop loss di bawah garis tren bawah untuk mengelola risiko. Tentukan ukuran posisi Anda berdasarkan tinggi pola dan toleransi risiko Anda. Pasang pengingat untuk memantau level penting.
  3. Masuki trade ketika harga menembus di atas garis tren atas dengan volume yang meningkat. Anda dapat menggunakan order pasar atau memasang limit order sedikit di atas. Pertimbangkan untuk masuk lagi jika harga menguji ulang garis tren yang telah ditembus. Setel stop loss 3–5% di bawah garis tren bawah untuk melindungi investasi Anda.
  4. Setelah breakout, sesuaikan stop loss Anda di bawah level dukungan utama saat trade menjadi menguntungkan. Ambil keuntungan parsial setidaknya pada rasio 1:1 dibandingkan dengan risiko Anda. Gunakan trailing stops di sekitar level ekstensi Fibonacci. Tetap ikuti rencana trading Anda dan hindari membiarkan emosi memengaruhi keputusan Anda selama proses ini.

Manfaat dan risiko potensial

Pola Diamond jarang tetapi sangat signifikan, karena keuntungannya tidak bisa dipungkiri.

  • Pola ini menawarkan indikasi dini tentang potensi pembalikan tren.
  • Walaupun jarang, pola Diamond dianggap reliabel karena struktur uniknya.
  • Ini memberikan pedoman yang jelas untuk menentukan titik masuk dan keluar.
  • Ini meningkatkan strategi pengelolaan risiko.
  • Pola Diamond dapat digunakan di berbagai pasar.
  • Ini mencerminkan periode ketidakpastian di pasar di mana tidak ada pembeli atau penjual yang mendominasi, membantu trader mengukur sentimen pasar dan mempersiapkan potensi breakout di kedua arah.

Mengapa Anda hanya bisa mengandalkan pola ini secara parsial dan menggunakannya dengan alat lain? Karena, seperti alat trading lainnya, pola Diamond tidak sempurna. Mari kita lihat kerugiannya.

  • Pola Diamond jarang dibandingkan dengan pola grafik seperti Flag atau Head and Shoulders.
  • Mengenali struktur ini bisa menjadi tantangan, terutama bagi trader pemula.
  • Ini dapat menghasilkan breakout palsu, di mana harga tampaknya keluar dari pola tetapi kemudian berbalik arah.
  • Banyak trader dapat menafsirkan aksi harga yang sama secara berbeda, yang mengarah pada inkonsistensi dalam mengidentifikasi pola dan menentukan titik masuk dan keluar.
  • Karena peningkatan kebisingan pasar dan volatilitas, pola Diamond cenderung kurang efektif pada kerangka waktu yang lebih pendek.
  • Efektivitas instrumen ini dapat berkurang di pasar yang sangat volatil atau tidak likuid, di mana fluktuasi harga mungkin tidak mencerminkan sentimen pasar.
  • Menetapkan level stop-loss yang tepat dapat sulit karena potensi breakout palsu dan pergerakan harga yang cepat.

Kesimpulan

  • Anda tidak akan sering melihat pola Diamond di grafik, tetapi ini tidak mengurangi pentingnya dan keuntungan pola ini, karena pola ini menunjukkan potensi pembalikan atau kelanjutan pasar.
  • Struktur ini dapat muncul di puncak pasar, dikenal sebagai Diamond Top, atau di bawah, disebut Diamond Bottom.
  • Pola Lanjutan Diamond muncul ketika aksi harga menciptakan bentuk Diamond sambil bergerak ke arah yang sama setelah pembentukan.
  • Pola Diamond cenderung lebih andal pada kerangka waktu yang lebih panjang.
  • Menggabungkan pola Diamond dengan alat lain sangat penting dalam trading Forex, karena praktik ini akan memberikan sinyal yang lebih dapat diandalkan.

Jadilah trader profesional bersama Octa

Buat akun dan mulai berlatih sekarang.

Octa