Back
23 May 2016
Para Pejabat Fed Lanjutkan Retorika Lebih Hawkish - MUFG
FXStreet - Lee Hardman, analis mata uang di MUFG, mencatat bahwa dolar AS melemah tipis di sesi perdagangan Asia memberikan kembali sebagian kenaikan kuat dari akhir pekan lalu dipicu oleh pergeseran hawkish dalam komunikasi kebijakan Fed.
Kutipan Penting
"Pergeseran hawkish sekali lagi jelas selama akhir pekan lalu dalam komentar Presiden Fed Boston Rosengren, anggota voting FOMC tahun ini, yang menyatakan bahwa AS di ambang memenuhi sebagian besar kondisi ekonomi yang Federal Reserve telah tetapkan untuk menaikkan suku bunga bulan depan.
Lebih khusus ia menyatakan bahwa Fed telah menetapkan "ambang batas relatif rendah" untuk perbaikan pada sisi pertumbuhan menyusul pertumbuhan lemah di kuartal pertama. Pertumbuhan lapangan kerja digambarkan sebagai masih "jauh di atas" yang dibutuhkan untuk pengetatan bertahap pasar tenaga kerja. Dia juga menyatakan bahwa AS "membuat kemajuan untuk mendapatkan inflasi 2%". Karena ekonomi AS lebih dekat dengan kesempatan kerja penuh dan inflasi mencapai target, ia lebih percaya diri sekarang bahwa situasi untuk normalisasi masuk akal". Jika data terus terbukti memuaskan, ia akan mendukung pemungutan suara untuk kenaikan suku bunga pada bulan Juni.
Juga penting bahwa ia meremehkan pentingnya referendum UE mendatang di Inggris sebagai halangan potensial untuk kenaikan suku bunga bulan Juni. Dia menyatakan bahwa "pemungutan suara itu sendiri seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengubah kebijakan moneter. Namun, "jika kita mengalami perubahan yang signifikan dalam kondisi keuangan yang membuat kami secara signifikan mengubah prospek ke depan, itu akan menjadi sesuatu yang diperhitungkan".
Komentarnya menunjukkan bahwa ia akan siap untuk memilih kenaikan suku bunga pada bulan Juni sebelum hasil referendum UE di Inggris jika kondisi keuangan tetap menguntungkan dan probabilitas Brexit dirasakan masih relatif rendah. Kemungkinan tinggi Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang seharusnya terus mendukung penguatan dolar AS dalam waktu dekat. Kami tidak mengharapkan perkembangan pada minggu depan secara material akan mengubah prospek kebijakan Fed."
Kutipan Penting
"Pergeseran hawkish sekali lagi jelas selama akhir pekan lalu dalam komentar Presiden Fed Boston Rosengren, anggota voting FOMC tahun ini, yang menyatakan bahwa AS di ambang memenuhi sebagian besar kondisi ekonomi yang Federal Reserve telah tetapkan untuk menaikkan suku bunga bulan depan.
Lebih khusus ia menyatakan bahwa Fed telah menetapkan "ambang batas relatif rendah" untuk perbaikan pada sisi pertumbuhan menyusul pertumbuhan lemah di kuartal pertama. Pertumbuhan lapangan kerja digambarkan sebagai masih "jauh di atas" yang dibutuhkan untuk pengetatan bertahap pasar tenaga kerja. Dia juga menyatakan bahwa AS "membuat kemajuan untuk mendapatkan inflasi 2%". Karena ekonomi AS lebih dekat dengan kesempatan kerja penuh dan inflasi mencapai target, ia lebih percaya diri sekarang bahwa situasi untuk normalisasi masuk akal". Jika data terus terbukti memuaskan, ia akan mendukung pemungutan suara untuk kenaikan suku bunga pada bulan Juni.
Juga penting bahwa ia meremehkan pentingnya referendum UE mendatang di Inggris sebagai halangan potensial untuk kenaikan suku bunga bulan Juni. Dia menyatakan bahwa "pemungutan suara itu sendiri seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengubah kebijakan moneter. Namun, "jika kita mengalami perubahan yang signifikan dalam kondisi keuangan yang membuat kami secara signifikan mengubah prospek ke depan, itu akan menjadi sesuatu yang diperhitungkan".
Komentarnya menunjukkan bahwa ia akan siap untuk memilih kenaikan suku bunga pada bulan Juni sebelum hasil referendum UE di Inggris jika kondisi keuangan tetap menguntungkan dan probabilitas Brexit dirasakan masih relatif rendah. Kemungkinan tinggi Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang seharusnya terus mendukung penguatan dolar AS dalam waktu dekat. Kami tidak mengharapkan perkembangan pada minggu depan secara material akan mengubah prospek kebijakan Fed."