Back
20 May 2016
Minyak Mendaki Di Atas $49 Dengan Kekhawatiran Pasokan Muncul Kembali
FXStreet - Benchmark minyak pada kedua sisi Atlantik memperpanjang rebound dan melayang dekat tertinggi baru tujuh bulan dengan laporan di seputar gangguan pasokan menutupi laporan meningkatnya cadangan minyak mentah AS.
Minyak di tertinggi multi-bulan
Saat ini, kedua benchmark minyak mentah naik lebih tinggi, dengan Brent naik +0,80% di $49,20 sementara minyak WTI naik +0,80% ke $49,16. Harga minyak mendapat dukungan baru dari ketegangan geo-politik yang sedang berlangsung di Nigeria dan Libya, sementara krisis di Venezuela menambah gangguan pasokan global.
Seperti yang dilaporkan Reuters, aktivitas militan di Delta Niger yang kaya minyak telah mengambil sekitar 500.000 barel per hari produksi minyak mentah dari perusahaan lain di Nigeria, mendorong negara Afrika yang memiliki produksi terbesar ke terendah lebih dari 22 tahun. Output Libya juga telah dilanda konflik internal.
Namun, setiap pemulihan dalam minyak tetap berumur pendek karena kekhawatiran kelebihan pasokan di mana-mana terus tetap ada di benak investor. Selanjutnya fokus tetap pada data jumlah rig mingguan AS. Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mencatat penurunan 10 rig seminggu sebelumnya.
Minyak di tertinggi multi-bulan
Saat ini, kedua benchmark minyak mentah naik lebih tinggi, dengan Brent naik +0,80% di $49,20 sementara minyak WTI naik +0,80% ke $49,16. Harga minyak mendapat dukungan baru dari ketegangan geo-politik yang sedang berlangsung di Nigeria dan Libya, sementara krisis di Venezuela menambah gangguan pasokan global.
Seperti yang dilaporkan Reuters, aktivitas militan di Delta Niger yang kaya minyak telah mengambil sekitar 500.000 barel per hari produksi minyak mentah dari perusahaan lain di Nigeria, mendorong negara Afrika yang memiliki produksi terbesar ke terendah lebih dari 22 tahun. Output Libya juga telah dilanda konflik internal.
Namun, setiap pemulihan dalam minyak tetap berumur pendek karena kekhawatiran kelebihan pasokan di mana-mana terus tetap ada di benak investor. Selanjutnya fokus tetap pada data jumlah rig mingguan AS. Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mencatat penurunan 10 rig seminggu sebelumnya.