Back
5 May 2016
Minyak Mendaki 2% Di Asia Di Tengah Kekhawatiran Gangguan Pasokan
FXStreet - Benchmark minyak pada kedua sisi Atlantik membalikkan penurunan yang terlihat awal pekan ini dan rebound lebih tinggi, sekarang memperpanjang kenaikan ke hari kedua hari ini di balik meningkatnya kekhawatiran gangguan pasokan dari Kanada dan Libya.
Minyak mengabaikan meningkatnya pasokan minyak mentah AS
Saat ini, kedua benchmark minyak mentah terlihat menguat, dengan WTI naik +2,17% di $44,74 sementara Brent naik +1,80% diperdagangkan di $45,37. Harga minyak tersentak lebih tinggi sesi ini karena pasar cemas atas produksi minyak menyusul berita bahwa sebuah kebakaran di Kanada mengganggu produksi oil sand (minyak mentah yang terkandung dalam pasir minyak).
Menambah kekhawatiran pasokan, meningkatnya ketegangan geo-politik di seputar Libya mengancam output negara Afrika Utara. Seperti yang dilaporkan Reuters, "produksi minyak Libya yang sudah lumpuh berada pada risiko penurunan lebih lanjut dari posisi imbang faksi-faksi politik timur dan barat, yang mencegah pemuatan kargo milik perdagangan raksasa Glencore."
Di tengah kekhawatiran gangguan pasokan, pasar mengabaikan peningkatan lain dalam cadangan minyak mentah AS, yang tercermin dari laporan persediaan mingguan EIA. Stok minyak mentah AS meningkat 2,8 juta barel pekan lalu, jauh lebih besar dari yang pasar harapkan.
Ke depan, fokus sekarang tetap pada data NFP AS dan data rig minyak besok untuk isyarat lebih lanjut. Sementara pasar akan terus memantau perkembangan di sekitar Libya dan Kanada.
Minyak mengabaikan meningkatnya pasokan minyak mentah AS
Saat ini, kedua benchmark minyak mentah terlihat menguat, dengan WTI naik +2,17% di $44,74 sementara Brent naik +1,80% diperdagangkan di $45,37. Harga minyak tersentak lebih tinggi sesi ini karena pasar cemas atas produksi minyak menyusul berita bahwa sebuah kebakaran di Kanada mengganggu produksi oil sand (minyak mentah yang terkandung dalam pasir minyak).
Menambah kekhawatiran pasokan, meningkatnya ketegangan geo-politik di seputar Libya mengancam output negara Afrika Utara. Seperti yang dilaporkan Reuters, "produksi minyak Libya yang sudah lumpuh berada pada risiko penurunan lebih lanjut dari posisi imbang faksi-faksi politik timur dan barat, yang mencegah pemuatan kargo milik perdagangan raksasa Glencore."
Di tengah kekhawatiran gangguan pasokan, pasar mengabaikan peningkatan lain dalam cadangan minyak mentah AS, yang tercermin dari laporan persediaan mingguan EIA. Stok minyak mentah AS meningkat 2,8 juta barel pekan lalu, jauh lebih besar dari yang pasar harapkan.
Ke depan, fokus sekarang tetap pada data NFP AS dan data rig minyak besok untuk isyarat lebih lanjut. Sementara pasar akan terus memantau perkembangan di sekitar Libya dan Kanada.