Back
21 Apr 2016
Inggris: Berita Mengecewakan Ketenagakerjaan dan Upah – ING
FXStreet - James Smith, Ekonom ING, mengemukakan bahwa kombinasi pertumbuhan upah dan pekerjaan di bawah konsensus tidak menggembirakan, dan mungkin menunjukkan bahwa ketidakpastian seputar referendum yang akan datang mulai muncul dalam data.
Kutipan penting
"Data ketenagakerjaan Inggris kemarin tidak banyak mengandung kegembiraan. Perubahan utama dalam pekerjaan rata-rata hanya +20 ribu dalam 3 bulan hingga Februari, kurang dari harapan (yang sudah cukup rendah) 60 ribu, dan turun dari 116 ribu sebelumnya. Ada kemungkinan bahwa ketidakpastian seputar referendum Uni Eropa mulai membebani angka-angka ini, meskipun hal ini tidak mungkin menjadi satu-satunya faktor (keputusan kerja cenderung dibuat beberapa bulan sebelum perekrutan). Namun, survei bisnis mulai menunjukkan bahwa perusahaan menahan keputusan perekrutan, ketidakpastian terkait referendum mungkin semakin muncul dalam data tenaga kerja selama beberapa bulan mendatang.
Meskipun yang lebih penting (setidaknya untuk prospek suku bunga), data upah sangat mengecewakan. Rata-rata keseluruhan angka pendapatan mingguan datang lebih baik dari harapan, di 1,8% secara tahunan vs 2,3% konsensus. Ini sebagian besar mencerminkan pembayaran bonus yang lebih rendah di bidang jasa keuangan dan ketika bonus dikecualikan, pendapatan mingguan sesuai angka bulan lalu 2,2% secara tahunan. Selama beberapa bulan ke depan, kami berharap akan melihat efek upah nasional layak yang baru muncul dalam data (kenaikan gaji akan dilaksanakan di bulan April), dan mungkin ini mulai disaring hingga pembacaan bulan ini (sebenarnya tingkat upah meningkat £ 2 menjadi £ 469).
Namun melihat gambar yang lebih besar, kami tetap cukup optimis pada prospek upah. Data ini menunjukkan, jumlah lowongan pekerjaan sekarang lebih besar dari jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran. Pada akhirnya, pengetatan pasar tenaga kerja ini harus mau tidak mau mulai diterjemahkan ke dalam pertumbuhan upah yang lebih cepat selama beberapa bulan mendatang. Akibatnya, kombinasi dari pertumbuhan upah yang lebih cepat dan kenaikan inflasi (karena depresiasi besar dalam Sterling) akhir tahun ini akan menempatkan tekanan lebih besar pada Bank of England untuk menaikkan suku bunga di paruh kedua 2016 (jika suara Inggris akan tetap di Uni Eropa)."
Kutipan penting
"Data ketenagakerjaan Inggris kemarin tidak banyak mengandung kegembiraan. Perubahan utama dalam pekerjaan rata-rata hanya +20 ribu dalam 3 bulan hingga Februari, kurang dari harapan (yang sudah cukup rendah) 60 ribu, dan turun dari 116 ribu sebelumnya. Ada kemungkinan bahwa ketidakpastian seputar referendum Uni Eropa mulai membebani angka-angka ini, meskipun hal ini tidak mungkin menjadi satu-satunya faktor (keputusan kerja cenderung dibuat beberapa bulan sebelum perekrutan). Namun, survei bisnis mulai menunjukkan bahwa perusahaan menahan keputusan perekrutan, ketidakpastian terkait referendum mungkin semakin muncul dalam data tenaga kerja selama beberapa bulan mendatang.
Meskipun yang lebih penting (setidaknya untuk prospek suku bunga), data upah sangat mengecewakan. Rata-rata keseluruhan angka pendapatan mingguan datang lebih baik dari harapan, di 1,8% secara tahunan vs 2,3% konsensus. Ini sebagian besar mencerminkan pembayaran bonus yang lebih rendah di bidang jasa keuangan dan ketika bonus dikecualikan, pendapatan mingguan sesuai angka bulan lalu 2,2% secara tahunan. Selama beberapa bulan ke depan, kami berharap akan melihat efek upah nasional layak yang baru muncul dalam data (kenaikan gaji akan dilaksanakan di bulan April), dan mungkin ini mulai disaring hingga pembacaan bulan ini (sebenarnya tingkat upah meningkat £ 2 menjadi £ 469).
Namun melihat gambar yang lebih besar, kami tetap cukup optimis pada prospek upah. Data ini menunjukkan, jumlah lowongan pekerjaan sekarang lebih besar dari jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran. Pada akhirnya, pengetatan pasar tenaga kerja ini harus mau tidak mau mulai diterjemahkan ke dalam pertumbuhan upah yang lebih cepat selama beberapa bulan mendatang. Akibatnya, kombinasi dari pertumbuhan upah yang lebih cepat dan kenaikan inflasi (karena depresiasi besar dalam Sterling) akhir tahun ini akan menempatkan tekanan lebih besar pada Bank of England untuk menaikkan suku bunga di paruh kedua 2016 (jika suara Inggris akan tetap di Uni Eropa)."