Back
23 Mar 2016
Gencatan Senjata Mata Uang dan Paradoks Polanyi – SocGen
FXStreet - Tim riset di Societe Generale, mencatat bahwa istilah 'Perang Mata Uang' yang digunakan oleh mantan Menteri Keuangan Brazil, Guido Mantega, pada bulan September 2010, menyusul kebijakan beberapa negara (Asia) untuk menahan tekanan ke atas pada mata uang mereka karena melemahnya Dolar AS .
Kutipan penting
"Abenomics menyebar pertikaian ke wilayah baru karena Yen jatuh, dan ECB membuka front baru tahun lalu. Tapi sejak September 2010, Real Brasil, Rand Afrika Selatan dan Rubel Rusia semua telah kehilangan setengah nilai mereka terhadap Dolar AS. Euro dan Yen masing-masing telah jatuh sebesar 18% dan 26%.
Dan sekarang, ketika ECB dan BoJ menemukan bahwa pemangkasan suku bunga lebih jauh tidak banyak berpengaruh, AS secara efektif menyatakan gencatan senjata sepihak. The Fed khawatir terhadap ekspektasi inflasi yang rendah dan berencana untuk menaikkan suku bunga lebih lambat. Yang tidak (belum) berarti bahwa reli 4,5 tahun dolar telah berakhir, tetapi berarti berakhir hanya untuk saat ini."
Kutipan penting
"Abenomics menyebar pertikaian ke wilayah baru karena Yen jatuh, dan ECB membuka front baru tahun lalu. Tapi sejak September 2010, Real Brasil, Rand Afrika Selatan dan Rubel Rusia semua telah kehilangan setengah nilai mereka terhadap Dolar AS. Euro dan Yen masing-masing telah jatuh sebesar 18% dan 26%.
Dan sekarang, ketika ECB dan BoJ menemukan bahwa pemangkasan suku bunga lebih jauh tidak banyak berpengaruh, AS secara efektif menyatakan gencatan senjata sepihak. The Fed khawatir terhadap ekspektasi inflasi yang rendah dan berencana untuk menaikkan suku bunga lebih lambat. Yang tidak (belum) berarti bahwa reli 4,5 tahun dolar telah berakhir, tetapi berarti berakhir hanya untuk saat ini."