Trading price action: apa dan bagaimana cara trading dengan metode ini

24 Jun, 2025 Bacaan 17 menit

Apa itu price action?

Kelebihan dan kekurangan trading price action

Pola trading price action

Pola chart untuk trading price action

Inside dan Outside Bar

Marubozu Bar

Pin Bar

Cara mengidentifikasi trend

Cara trading dengan price action

Strategi Garis Trend

Strategi Support and Resistance

Strategi Shooting Star

Peringatan

Rangkuman

Pada tahun 2008, pasar keuangan global mengalami salah satu tahun terburuk dalam beberapa dekade. S&P 500 menurun sebesar 40%, DAX sebesar 41%, dan Nikkei lebih dari 40% selama krisis keuangan global yang disebabkan oleh deregulasi industri keuangan. Deregulasi ini membuat bank-bank mengambil risiko yang lebih besar dan keruntuhan perusahaan-perusahaan terkemuka di Wall Street seperti Lehman Brothers dan Bear Stearns.

Setelah krisis berakhir, S&P, DAX, Nikkei, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) masing-masing naik sebesar 256%, 200%, 174%, dan 235%. Investor yang berinvestasi dalam saham sebelum krisis mendapat keuntungan lebih dari dua kali lipat investasinya, yang merupakan contoh bagaimana trend bisa menjadi teman Anda di pasar.

Trading price action melibatkan identifikasi trend seawal mungkin dan menangkap peluang. Analisis teknis sangat penting karena trader percaya bahwa pola trading masa lalu dapat menentukan pergerakan masa depan.

Apa itu price action?

Trading Price Action (P.A.T.) adalah teknik trading yang melibatkan pengambilan keputusan berdasarkan chart harga 'telanjang'. Price action berarti bahwa trader tidak menggunakan indikator lagging. Namun, beberapa trader mungkin menggunakan beberapa moving average untuk mengidentifikasi support and resistance dinamis atau membaca trend. Jadi, PA hanya berfokus pada harga.

Walaupun berbagai berita ekonomi memengaruhi pergerakan harga, trader tidak perlu menganalisis faktor tersebut untuk membuat keputusan trading. Alasannya adalah bahwa semua berita yang menyebabkan volatilitas pasar hanya tercermin melalui PA pada chart harga 'telanjang', tanpa indikator.

Chart harga 'telanjang' EURUSD

Karena price action mencerminkan semua variabel yang menggerakkan harga pasar pada waktu tertentu, penggunaan indikator seperti stochastic atau RSI tidak diperlukan.

Chart harga 'berantakan' EURUSD

Artikel 'Analisis teknis' memuat lebih banyak informasi tentang istilah trading Forex.

Kelebihan dan kekurangan trading price action

Ketika meneliti strategi price action secara mendalam, penting untuk menganalisis kelebihan dan kekurangannya. Mari kita teliti aspek-aspek spesifik dari price action dalam trading Forex yang pantas mendapat perhatian.

  • Price Action sederhana. Seperti yang kami katakan sebelumnya, ini hanya didasarkan pada fluktuasi harga, sehingga sangat menarik bagi pendatang baru di pasar Forex. Trader dapat berkonsentrasi pada data harga real-time tanpa sering memodifikasi banyak indikator.
  • Trader dapat menggunakannya untuk trading cepat yang hanya berlangsung beberapa menit atau trading lebih lama yang mungkin berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu. Ini juga dapat diterapkan pada setiap pasangan mata uang, artinya trader memiliki banyak pilihan. Trading price action di Forex dapat dikombinasikan dengan teknik lain, seperti identifikasi level harga kunci di mana harga cenderung berhenti naik atau turun.

Namun, trading price action memiliki beberapa kekurangan:

  • Satu masalah utama adalah subjektivitas dalam menafsirkan pergerakan harga. Berbeda dengan strategi yang didasarkan pada indikator objektif, trading price action mengharuskan trader membuat penilaian pribadi tentang pola harga. Subjektivitas ini dapat menyebabkan keputusan tidak konsisten di antara trader, yang mungkin menafsirkan sinyal yang sama dengan cara berbeda.
  • Selain itu, sinyal palsu dapat terjadi, terutama di pasar yang bergejolak atau sideways, yang membuat trading tidak menguntungkan. Oleh karena itu, manajemen risiko yang efektif sangat penting bagi trader yang menggunakan strategi trading ini.

Pola trading price action

Pola Continuation adalah bentuk-bentuk yang muncul pada chart harga ketika harga sudah bergerak ke arah tertentu, seperti naik atau turun. Misalnya, jika harga naik dan Anda melihat bentuk segitiga terbentuk, itu biasanya berarti harga akan tetap naik. Trader mencari pola-pola ini untuk mengonfirmasi bahwa trend akan berlanjut sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual.

Price Harga Reversal menunjukkan bahwa trend mungkin berubah ketika aturan utama dilanggar. Misalnya, dalam trend naik ketika harga terus meningkat, jika harga turun lebih rendah dari titik rendah sebelumnya, itu bisa mengisyaratkan bahwa trend melemah. Reversal bisa terjadi jika ada lower high lainnya yang mengikuti penurunan ini. Namun, itu tidak selalu berarti trend telah berakhir; perubahan bisa segera terjadi.

Pola grafik untuk trading price action

Pola-pola candlestick bisa hadir dalam berbagai bentuk, tetapi mari kita bahas yang umum dan menyoroti perbedaannya.

Inside dan Outside Bar

Inside Bar memiliki dua batang (atau candle). Bar yang lebih kecil sepenuhnya berada dalam cakupan bar yang lebih besar, yang disebut 'mother bar'. Inside bar biasanya terjadi ketika pasar stabil, tetapi kadang-kadang dapat membuat trader berpikir bahwa trend sedang berubah. Trader terampil melihat ukuran dan posisi Inside Bar untuk memutuskan apakah ini berarti pasar tenang atau perubahan trend akan datang.

1. Inside Bar
2. Outside Bar

Outside Bar adalah pola candlestick di mana jangkauan candle saat ini (tinggi dan rendah) lebih besar dari jangkauan candle sebelumnya, yang mengindikasikan kemungkinan pembalikan atau peningkatan volatilitas di pasar.

Marubozu Bar

Marubozu adalah pola candlestick unik dalam Price Action, ditandai dengan struktur tunggal dan tanpa bayangan, mencerminkan sentimen pasar yang kuat. Istilah 'Marubozu', berasal dari Jepang, diterjemahkan menjadi 'botak' atau 'dicukur', sesuai dengan tampilannya—candlestick ini muncul seolah-olah ekornya telah 'dipangkas' sehingga menghasilkan badan yang bersih dan tidak terputus.

Pin Bar

Pin Bar memiliki sumbu panjang, yang menyiratkan adanya tekanan dari pembeli atau penjual untuk mendorong harga ke arah yang berlawanan. Sumbu menunjukkan harga yang ditolak. Contohnya, jika sebuah pin bar memiliki sumbu panjang di bagian bawah, berarti ada penolakan harga yang lebih rendah, dan ini menunjukkan bahwa harga bisa naik.

1. Sumbu panjang
2. Badan kecil
3. Sumbu pendek

Cara mengidentifikasi trend

Salah satu aspek trading menggunakan PA adalah identifikasi trend. Trading dengan trend, atau lebih sederhananya, 'mengikuti trend', adalah cara trading dengan kemungkinan tertinggi di pasar mana pun.

Grafik di bawah ini menunjukkan penggunaan price action untuk mengidentifikasi trend. Dalam pasar bullish, harga membentuk Higher High dan Higher Low (HH, HL), sedangkan dalam pasar bearish, harga membuat Lower High dan Lower Low (LH, LL).

Cara trading dengan price action

Di bawah ini adalah beberapa strategi trading price action.

Strategi Garis Trend

Strategi Garis Trend bergantung pada penggambaran garis trend—garis imajiner yang membantu trader mengidentifikasi area perubahan arah harga. Garis ini berfungsi sebagai level support dan resistance. Untuk menggambar garis trend, sambungkan setidaknya dua titik berturut-turut: dua higher low untuk tren naik atau dua lower high untuk downtrend, untuk menciptakan batas yang menunjukkan arah trend.

Dalam trading, jika harga mendekati garis trend, itu bisa mengisyaratkan potensi peluang beli atau jual. Untuk trade beli, trader menempatkan order sedikit di atas harga tertinggi dari candle yang menyentuh garis trend, dengan stop loss ditempatkan di bawahnya. Sebaliknya, untuk trade jual, order ditempatkan di bawah harga terendah dari candle yang menyentuh garis trend. Penting juga untuk mencari pola candlestick spesifik yang menunjukkan kemungkinan reversal, karena pola tersebut dapat mengonfirmasi apakah harga akan memantul atau menembus garis trend.

Meski strategi ini bisa efektif, trader harus siap menghadapi situasi di mana harga menembus garis trend, karena metode lain mungkin diperlukan.

Strategi Support dan Resistance

Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi level harga kunci di mana pasar cenderung berbalik arah. Level ini ditentukan dengan mengamati grafik dan mencatat tempat harga mencapai titik tertinggi dan terendahnya.

1. Stop loss
2. Entry
3. Target profit
4. Risk
5. Reward

Ketika trading, jika harga memantul dari level resistance (garis atas), maka harga itu dapat mencapai level support (garis bawah). Trader dapat membeli saat harga menyentuh support atau menjual saat menyentuh resistance. Order stop-loss melindungi trader dari kerugian, sementara order take-profit mengamankan keuntungan. Penting untuk menyesuaikan level-level ini berdasarkan timeframe trading dan menyadari pola yang mengidentifikasi kemungkinan reversal.

Strategi Shooting Star

Ini adalah salah satu dari strategi trading price action yang dapat diterapkan pada pasangan mata uang dan timeframe mana pun. Candle Shooting Star terlihat seperti Hammer yang terbalik. Ini menunjukkan potensi penurunan harga, terbentuk ketika pembeli mendorong harga naik, tetapi penjual mengambil alih, sehingga menghasilkan reversal.

1. Harga naik
2. Shooting Star
3. Konfirmasi penurunan harga
4. Harga menurun

Dalam strategi ini, trader fokus pada penjualan daripada pembelian. Untuk menjual, tunggu harga ditutup di bawah titik rendah Shooting Star. Tempatkan stop loss di atas titik tinggi candle dan targetkan profit pada level support. Strategi ini memerlukan pengamatan yang hati-hati terhadap pergerakan harga setelah Shooting Star, yang dapat menunjukkan peluang trading cepat.

Peringatan

Timeframe chart sangat penting saat menggunakan strategi price action. Chart sekuritas di antara timeframe yang berbeda itu akan berbeda pula. Misalnya, sekuritas mungkin memiliki trend naik yang kuat pada chart harian, dan downtrend yang kuat pada chart per jam.

Salah satu cara untuk menghindari kesalahan adalah dengan mempertimbangkan tipe trader seperti apakah Anda. Jika Anda seorang scalper yang mencari keuntungan dari pergerakan kecil, Anda harus menggunakan chart yang berkisar antara 5 menit hingga 15 menit. Jika Anda trader harian yang menahan trade selama sehari, chart yang Anda gunakan harus berkisar antara 30 menit hingga 4 jam. Jika Anda seorang trader swing yang menahan trade selama beberapa hari, chart Anda harus berkisar antara 1 jam hingga harian, sementara jika Anda trader jangka panjang, Anda harus fokus pada chart harian, mingguan, dan bulanan.

Rangkuman

Investor yang membeli saham pada akhir krisis keuangan telah menghasilkan uang dengan pengaturan waktu yang benar. Sama halnya dengan trader yang membeli mata uang kripto pada tahun 2017 dan menjualnya pada tahun 2018 juga telah menghasilkan uang yang baik. Contoh-contoh ini menunjukkan kekuatan price action di pasar keuangan. Namun, supaya berhasil, Anda perlu meluangkan waktu untuk belajar dan berlatih menggunakan akun demo yang disediakan broker Anda.

Jadilah trader profesional bersama Octa

Buat akun dan mulai berlatih sekarang.

Octa