Kelebihan dan kekurangan trading price action
Pola chart untuk trading price action
Cara trading dengan price action
Strategi Support and Resistance
Pada tahun 2008, pasar keuangan global mengalami salah satu tahun terburuk dalam beberapa dekade. S&P 500 menurun sebesar 40%, DAX sebesar 41%, dan Nikkei lebih dari 40% selama krisis keuangan global yang disebabkan oleh deregulasi industri keuangan. Deregulasi ini membuat bank-bank mengambil risiko yang lebih besar dan keruntuhan perusahaan-perusahaan terkemuka di Wall Street seperti Lehman Brothers dan Bear Stearns. Setelah krisis berakhir, S&P, DAX, Nikkei, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) masing-masing naik sebesar 256%, 200%, 174%, dan 235%. Investor yang berinvestasi dalam saham sebelum krisis mendapat keuntungan lebih dari dua kali lipat investasinya, yang merupakan contoh bagaimana trend bisa menjadi teman Anda di pasar. Trading price action melibatkan identifikasi trend seawal mungkin dan menangkap peluang. Analisis teknis sangat penting karena trader percaya bahwa pola trading masa lalu dapat menentukan pergerakan masa depan.
Trading Price Action (P.A.T.) adalah teknik trading yang melibatkan pengambilan keputusan berdasarkan chart harga 'telanjang'. Price action berarti bahwa trader tidak menggunakan indikator lagging. Namun, beberapa trader mungkin menggunakan beberapa moving average untuk mengidentifikasi support and resistance dinamis atau membaca trend. Jadi, PA hanya berfokus pada harga. Walaupun berbagai berita ekonomi memengaruhi pergerakan harga, trader tidak perlu menganalisis faktor tersebut untuk membuat keputusan trading. Alasannya adalah bahwa semua berita yang menyebabkan volatilitas pasar hanya tercermin melalui PA pada chart harga 'telanjang', tanpa indikator.Apa itu price action?
Chart harga 'telanjang' EURUSD
Karena price action mencerminkan semua variabel yang menggerakkan harga pasar pada waktu tertentu, penggunaan indikator seperti stochastic atau RSI tidak diperlukan.
Chart harga 'berantakan' EURUSD
Artikel 'Analisis teknis' memuat lebih banyak informasi tentang istilah trading Forex.
Ketika meneliti strategi price action secara mendalam, penting untuk menganalisis kelebihan dan kekurangannya. Mari kita teliti aspek-aspek spesifik dari price action dalam trading Forex yang pantas mendapat perhatian. Namun, trading price action memiliki beberapa kekurangan:Kelebihan dan kekurangan trading price action
Pola Continuation adalah bentuk-bentuk yang muncul pada chart harga ketika harga sudah bergerak ke arah tertentu, seperti naik atau turun. Misalnya, jika harga naik dan Anda melihat bentuk segitiga terbentuk, itu biasanya berarti harga akan tetap naik. Trader mencari pola-pola ini untuk mengonfirmasi bahwa trend akan berlanjut sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual. Price Harga Reversal menunjukkan bahwa trend mungkin berubah ketika aturan utama dilanggar. Misalnya, dalam trend naik ketika harga terus meningkat, jika harga turun lebih rendah dari titik rendah sebelumnya, itu bisa mengisyaratkan bahwa trend melemah. Reversal bisa terjadi jika ada lower high lainnya yang mengikuti penurunan ini. Namun, itu tidak selalu berarti trend telah berakhir; perubahan bisa segera terjadi.Pola trading price action
Pola-pola candlestick bisa hadir dalam berbagai bentuk, tetapi mari kita bahas yang umum dan menyoroti perbedaannya. Inside Bar memiliki dua batang (atau candle). Bar yang lebih kecil sepenuhnya berada dalam cakupan bar yang lebih besar, yang disebut 'mother bar'. Inside bar biasanya terjadi ketika pasar stabil, tetapi kadang-kadang dapat membuat trader berpikir bahwa trend sedang berubah. Trader terampil melihat ukuran dan posisi Inside Bar untuk memutuskan apakah ini berarti pasar tenang atau perubahan trend akan datang.Pola grafik untuk trading price action
Inside dan Outside Bar
1. Inside Bar
2. Outside Bar
Outside Bar adalah pola candlestick di mana jangkauan candle saat ini (tinggi dan rendah) lebih besar dari jangkauan candle sebelumnya, yang mengindikasikan kemungkinan pembalikan atau peningkatan volatilitas di pasar.
Marubozu Bar
Marubozu adalah pola candlestick unik dalam Price Action, ditandai dengan struktur tunggal dan tanpa bayangan, mencerminkan sentimen pasar yang kuat. Istilah 'Marubozu', berasal dari Jepang, diterjemahkan menjadi 'botak' atau 'dicukur', sesuai dengan tampilannya—candlestick ini muncul seolah-olah ekornya telah 'dipangkas' sehingga menghasilkan badan yang bersih dan tidak terputus.
Pin Bar
Pin Bar memiliki sumbu panjang, yang menyiratkan adanya tekanan dari pembeli atau penjual untuk mendorong harga ke arah yang berlawanan. Sumbu menunjukkan harga yang ditolak. Contohnya, jika sebuah pin bar memiliki sumbu panjang di bagian bawah, berarti ada penolakan harga yang lebih rendah, dan ini menunjukkan bahwa harga bisa naik.
1. Sumbu panjang
2. Badan kecil
3. Sumbu pendek
Salah satu aspek trading menggunakan PA adalah identifikasi trend. Trading dengan trend, atau lebih sederhananya, 'mengikuti trend', adalah cara trading dengan kemungkinan tertinggi di pasar mana pun. Grafik di bawah ini menunjukkan penggunaan price action untuk mengidentifikasi trend. Dalam pasar bullish, harga membentuk Higher High dan Higher Low (HH, HL), sedangkan dalam pasar bearish, harga membuat Lower High dan Lower Low (LH, LL).Cara mengidentifikasi trend
Di bawah ini adalah beberapa strategi trading price action. Strategi Garis Trend bergantung pada penggambaran garis trend—garis imajiner yang membantu trader mengidentifikasi area perubahan arah harga. Garis ini berfungsi sebagai level support dan resistance. Untuk menggambar garis trend, sambungkan setidaknya dua titik berturut-turut: dua higher low untuk tren naik atau dua lower high untuk downtrend, untuk menciptakan batas yang menunjukkan arah trend. Dalam trading, jika harga mendekati garis trend, itu bisa mengisyaratkan potensi peluang beli atau jual. Untuk trade beli, trader menempatkan order sedikit di atas harga tertinggi dari candle yang menyentuh garis trend, dengan stop loss ditempatkan di bawahnya. Sebaliknya, untuk trade jual, order ditempatkan di bawah harga terendah dari candle yang menyentuh garis trend. Penting juga untuk mencari pola candlestick spesifik yang menunjukkan kemungkinan reversal, karena pola tersebut dapat mengonfirmasi apakah harga akan memantul atau menembus garis trend.Cara trading dengan price action
Strategi Garis Trend
Meski strategi ini bisa efektif, trader harus siap menghadapi situasi di mana harga menembus garis trend, karena metode lain mungkin diperlukan.
Strategi Support dan Resistance
Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi level harga kunci di mana pasar cenderung berbalik arah. Level ini ditentukan dengan mengamati grafik dan mencatat tempat harga mencapai titik tertinggi dan terendahnya.
1. Stop loss
2. Entry
3. Target profit
4. Risk
5. Reward
Ketika trading, jika harga memantul dari level resistance (garis atas), maka harga itu dapat mencapai level support (garis bawah). Trader dapat membeli saat harga menyentuh support atau menjual saat menyentuh resistance. Order stop-loss melindungi trader dari kerugian, sementara order take-profit mengamankan keuntungan. Penting untuk menyesuaikan level-level ini berdasarkan timeframe trading dan menyadari pola yang mengidentifikasi kemungkinan reversal.
Strategi Shooting Star
Ini adalah salah satu dari strategi trading price action yang dapat diterapkan pada pasangan mata uang dan timeframe mana pun. Candle Shooting Star terlihat seperti Hammer yang terbalik. Ini menunjukkan potensi penurunan harga, terbentuk ketika pembeli mendorong harga naik, tetapi penjual mengambil alih, sehingga menghasilkan reversal.
1. Harga naik
2. Shooting Star
3. Konfirmasi penurunan harga
4. Harga menurun
Dalam strategi ini, trader fokus pada penjualan daripada pembelian. Untuk menjual, tunggu harga ditutup di bawah titik rendah Shooting Star. Tempatkan stop loss di atas titik tinggi candle dan targetkan profit pada level support. Strategi ini memerlukan pengamatan yang hati-hati terhadap pergerakan harga setelah Shooting Star, yang dapat menunjukkan peluang trading cepat.
Timeframe chart sangat penting saat menggunakan strategi price action. Chart sekuritas di antara timeframe yang berbeda itu akan berbeda pula. Misalnya, sekuritas mungkin memiliki trend naik yang kuat pada chart harian, dan downtrend yang kuat pada chart per jam. Salah satu cara untuk menghindari kesalahan adalah dengan mempertimbangkan tipe trader seperti apakah Anda. Jika Anda seorang scalper yang mencari keuntungan dari pergerakan kecil, Anda harus menggunakan chart yang berkisar antara 5 menit hingga 15 menit. Jika Anda trader harian yang menahan trade selama sehari, chart yang Anda gunakan harus berkisar antara 30 menit hingga 4 jam. Jika Anda seorang trader swing yang menahan trade selama beberapa hari, chart Anda harus berkisar antara 1 jam hingga harian, sementara jika Anda trader jangka panjang, Anda harus fokus pada chart harian, mingguan, dan bulanan.Peringatan
Investor yang membeli saham pada akhir krisis keuangan telah menghasilkan uang dengan pengaturan waktu yang benar. Sama halnya dengan trader yang membeli mata uang kripto pada tahun 2017 dan menjualnya pada tahun 2018 juga telah menghasilkan uang yang baik. Contoh-contoh ini menunjukkan kekuatan price action
di pasar keuangan. Namun, supaya berhasil, Anda perlu meluangkan waktu untuk belajar dan berlatih menggunakan akun demo yang disediakan broker Anda.Rangkuman